BANDUNG BARAT, SUNDANESIA.COM – Sudah menjadi keharusan bila menuju lokasi wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada setiap libur panjang adalah perjuangan. Perlu berjam-jam untuk masuk ke kawasan berhawa sejuk itu.
Ribuan kendaraan yang bergerak bersamaan dari arah Subang dan Kota Bandung membuat Lembang macet. Kemacetan sudah menghadang wisatawan sejak Tanjakan Emen dari arah utara dan Terminal Ledeng dari Kota Bandung.
Dengan kondisi tersebut para wisatawan terpaksa berbagi ruas jalan dengan kendaraan yang datang dari jalur alternatif sehingga kemacetan pun tidak dapat dihindari. Volume kendaraan terlihat sangat padat ketika pagi dan sore atau ketika wisatawan meninggalkan Lembang.
Bagi siapa saja yang sudah menempuh perjalanan puluhan kilometer hingga terjebak kemacetan selama 2-4 jam, rasa lelah dan capek langsung terobati ketika sudah sampai di destinasi wisata karena disambut pemandangan cantik pelepas stres.
Sudah terlanjur sudah menerobos kemacetan selama 4 jam, salah seorang wisatawan Rahmat Irawan, 48, bersama istri dan anaknya memutuskan tetap berkunjung ke Lembang.
Rahmat mengatakan, dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa mereka akan terjebak kemacetan. Ia berangkat dari rumahnya di Cikampek sejak pagi hari pukul 07.00 WIB dan tiba di Lembang sekitar jam 11.00 WIB.
“Berangkat pagi, sampai di Lembang siang, perjalanan tadi hampir 4 jam padahal biasanya hanya dua jam. Tadi enggak lewat Bandung tapi via jalur Ciater, macetnya minta ampun, ada buka tutup jalur,” ucap Rahmat ditemui di The Great Asia Africa (TGAA).
Public Relations Perisai Group, Intania Setiati menerangkan, tingkat kunjungan wisatawan pada momen libur Natal mengalami kenaikan sekitar 25 persen jika dibandingkan hari libur biasa.
“Faktor yang mempengaruhi peningkatan kunjungan wisatawan karena hari liburnya cukup panjang dan pengelola senantiasa melakukan inovasi wahana baru sebagai daya tarik wisatawan,”katanya.
Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi tingkat kunjungan karena tersedianya wahana baru yang menarik perhatian wisatawan.
“Kita memang menyediakan wahana baru namanya Sky Ride yang digemari pengunjung. Setiap hari setidaknya ada 500 orang yang mencoba wahana itu. Di Floating Market ada wahana baru Kereta Sawah,” katanya.
Jika dibandingkan hari Minggu kemarin yang merupakan puncak kunjungan wisatawan pengunjung pada libur Natal mengalami penurunan. Ia memprediksi kunjungan pada akhir tahun akan kembali turun karena masa libur yang hanya 3 hari.
“Kemarin ada peningkatan 25 persen, tapi hari ini ada penurunan sedikit. Mungkin sekarang ada sebagian wisatawan yang kembali ke daerah asalnya, tapi kemungkinan juga ada masyarakat yang melanjutkan liburannya hingga akhir tahun,” ungkap Intania.
Berdasarkan data perhitungan jumlah kendaraan libur Natal 2023 dari Dinas Perhubungan (Dishub) Perhubungan Kabupaten Bandung Barat, sejak (22/12) mulai terjadi peningkatan jumlah kendaraan yang melintas Lembang yang mencapai 37.347 kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Kemudian Sabtu (23/12) mengalami kenaikan hingga 32.455 kendaraan, dengan rincian jalur dari arah Bandung ke Lembang 16.564 kendaraan dan Lembang ke Bandung 15.891 kendaraan.
Serta Minggu (24/12) total sebanyak 20.599 kendaraan, yang terbagi dari Bandung ke Lembang 20.599 kendaraan dan Lembang ke Bandung 15.819 kendaraan.
Angka tersebut naik 36 persen dibanding tahun 2022 di tanggal yang sama yang mencapai 23.891 kendaraan. Lalu tanggal 23 Desember 2022 sebanyak 19.433 kendaraan (40 persen) dan tanggal 24 Desember 26.009 kendaraan (29 persen).
Mengantisipasi membludaknya pengunjung, pelaku usaha wisata telah diingatkan agar menyiapkan kantung parkir yang luas untuk menampung kendaraan wisata yang berlibur di kawasan Lembang.
“Pengelola agar menyediakan kantung parkir, tapi jika memang sudah penuh sebaiknya ada pemberitahuan agar kendaraan tidak menumpuk di jalan raya,” beber Kepala Dishub Bandung Barat Fauzan Azima.